The Internet Explorer 6 Countdown

Jumat, 03 Agustus 2012

Aku akan melakukan yang terbaik jika...

Sebagai salah seorang karyawan di sebuah perusahaan, mungkin kita pernah mempunyai keluhan, mengapa saya ditempatkan di posisi ini? Mungkin dari kita bisa memilih salah satu dari jawaban di bawah ini : Aku akan melakukan yang terbaik :
  1. Jika saya bisa menempati posisi yang dia tempati, saya pasti akan bisa melakukan yang lebih baik dari yang dia lakukan saat ini. 
  2. Jika saya dipindah ke Departemen lain, tapi bukan di Departemen ini, saya berjanji akan melakukan yang terbaik
  3. Jika saya bisa mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidang pendidikan saya, saya pasti bisa melakukan yang terbaik. Background pendidikan saya tidak cocok dengan pekerjaan yang saya lakukan saat ini.
  4. ..........................................................................................
Pernah punya pikiran seperti hal di atas? Hal ini sebenarnya bukan yang saat ini aku alami, tapi hal ini sharing dari atasan aku akan salah seorang karyawannya yang berpikir demikian. Tapi menurut dia, daripada kita mikirin hal seperti itu, lebih baik kita mengerjakan yang terbaik di tempat di mana kita ditempatkan saat ini. Tuhan pasti sudah memiliki rencana yang indah akan hidup kita saat ini. Jadi daripada kita sibuk iri dengan pekerjaan orang atau sibuk memikirkan kenapa perusahaan tempat kita bekerja tidak bisa melihat potensi yang ada di dalam diri kita, sebaiknya kita mengerjakan yang terbaik yang dapat kita lakukan. Jika sudah saatnya, Tuhan akan menunjukkan jalanNya pada kita semua.

Banyak kerugian jika kita berpikir demikian. Pekerjaan kita menjadi tidak maksimal, karena kita tidak fokus pada masalah yang kita hadapi. Belum lagi penyakit yang akan menggerogoti kita dari dalam ketika kita memiliki perasaan iri terhadap rekan kita. Dengan hasil yang tidak maksimal, mungkin atasan kita menjadi lebih tidak menyukai kita dan kita gagal mendapatkan promosi yang seharusnya bisa kita dapatkan jika kita mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sepenuh hati. Pikiran kita juga akan selalu menjelekkan perusahaan kita dan kita dapat dipastikan akan berpikiran untuk mencari pekerjaan lain di luar. Jika hal ini yang terjadi, maka kita akan dianggap menjadi benalu dalam tubuh perusahaan dan perusahaan akan merasa tidak ada manfaatnya memiliki karyawan seperti kita, dan akhirnya kita akan kehilangan pekerjaan kita.

Oleh karena itu saran dari dia, sebelum orang dapat melihat hasil dari apa yang sedang kita kerjakan, jangan pernah berhenti berusaha. Di saat perusahaan / departemen kita sedang membutuhkan tenaga kita, walaupun tidak sesuai dengan background pendidikan kita atau tidak sesuai dengan minat kita, sebaiknya jangan tinggalkan pekerjaan tersebut, melainkan lakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan / berikan. Karena hal ini akan meninggalkan sesuatu penilaian yang kurang baik dari orang yang melihat kita. Tapi jika kita sudah dapat memperlihatkan suatu hasil dari apa yang kita kerjakan, departemen / perusahaan kita sudah mendapatkan dari apa yang sudah kita kerjakan, jika memang ada tawaran yang lebih baik lagi, silakan diambil. Hal ini akan meninggalkan kesan baik terhadap diri kita.

Jadi, masih memilih pilihan 1-3 di atas, atau kini anda sudah punya jawaban atas pilihan ke-4?

Hidup mengalir bagaikan air

Satu hal yang aku syukuri ketika aku bekerja bersama atasanku : ilmu. Banyak yang aku pelajari selama berinteraksi dengan beliau. Salah satunya adalah pelajaran ini : Jangan mau hidup mengalir bagaikan air.

Orang mungkin sering sekali mengatakan karena ketidak tahuannya mengenai arah tujuan hidupnya, banyak yang mengatakan saya mau hidup mengalir bagaikan air saja. Kedengarannya mungkin enak dan santai sekali menjalani hidup seperti itu. Tapi dari hasil diskusi aku dengan atasanku itu, aku dibukakan sesuatu mengenai jawaban ini.

Dari jaman SD, kita selalu diajarkan mengenai sifat dasar benda cair seperti air, selain ia selalu mengikuti bentuk wadahnya, ia juga selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Jadi kalau hidup kita maunya mengalir bagaikan air, itu sama saja mau menjerumuskan diri kita sendiri menuju tempat yang rendah. If you fail to plan, you are planning to fail. Kalau memang itu sudah menjadi tujuan hidupmu, silakan saja. Tapi bagi orang yang bercita-cita untuk mencapai tempat yang tinggi, posisi di atas, memiliki kendali atas hidup, kita sudah tidak boleh lagi memiliki prinsip menjalani hidup yang mengalir bagaikan air. Kini kita harus berprinsip harus bisa melawan arus air, karena itu berarti kita sedang berada di posisi yang rendah, menuju ke tempat yang lebih tinggi.

Untuk bisa mencapai hal itu, sudah pasti bukan sesuatu hal yang mudah. Butuh keberanian dan tenaga extra untuk bisa mencapai tempat yang lebih tinggi. Terlebih lagi jika arus yang kita lewati adalah arus yang cukup deras. Apakah kita sanggup melawan arus tersebut? Itu semua tergantung pada kemauan kita. Apakah mau menyerah dengan keadaan seperti itu atau mau tetap berjuang. Setidaknya, jika engkau pernah melawan arus, posisi mu saat ini tetap berada di tempat yang lebih tinggi dibandingkan jika engkau berdiam diri dan membiarkan arus membawamu terus ke tempat yang lebih rendah...

Jadi apa keputusanmu hari ini?